MUHAMMAD
di dalam
Perjanjian Lama                Benarkah?

Page 09


BERSYEBA

Saat Hagar dan Ismael diusir oleh Abraham, mereka mengembara di padang gurun Bersyeba. Seberapa jauhkah Bersyeba itu dari tempat Abraham? Untuk menjawab ini, kita pelajari dulu Perjalanan Abraham.
Abraham adalah orang perantau, Ia berpindah-pindah, kita juga tahu bahwa Abraham adalah orang yang dipanggil oleh Tuhan untuk mengikuti-Nya dan meninggalkan tanah leluhurnya.

KEJADIAN 12 : 1 – 3
[12:1]
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
[12:2]
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
[12:3]
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Kronologi perjalanan Abraham, adalah seperti di bawah ini :
  • Berangkat dari Ur-Kasdim, (Kejadian 11:31).
  • Sampai di Haran, (Kejadian 11:31).
  • Sampai di Sikhem, (Kejadian 12:6).
  • Sampai pegunungan sebelah Timur Betel, (Kejadian 12:8).
  • Sampai ke tanah Negeb, (Kejadian 12:9).
    Ketika ada kelaparan, Abraham pergi ke Mesir.
  • Sampai di Mesir, (Kejadian 12:10).
  • ke tanah Negeb, (Kejadian 13:1).
  • Menuju ke Betel, (Kejadian 13:3).
  • Pindah ke Mamre, dekat Hebron, (Kejadian 13:1).
  • Abraham punya anak Ismael ketika di Kanaan, (Kejadian 16:3).
  • Abraham ke tanah Negeb, (Kejadian 20:1).
  • Abraham punya anak Ishak sewaktu ia berada di Gerar, tanah Negeb, (Kejadian 21:1-7).
  • Hagar dan Ismael mengembara di gurun Bersyeba,
    (Kejadian 21:14).
  • Hagar dan Ismael akhirnya tinggal di gurun Paran,
    (Kejadian 21:21).
  • Abraham menanam pohon di Bersyeba, (Kejadian 21:33).
  • Abraham ke tanah Moria, (Kejadian 22:2).
  • Abraham pergi dan tinggal di Bersyeba, (Kejadian 22:19).
  • Sara wafat di Hebron, (Kejadian 23:2).
  • Abraham dimakamkan di gua Makhpela (Hebron),
    (Kejadian 25:9).

Kita tandai nomor 12 – 13 di atas, di mana Abraham tinggal di Gerar dan perjalanan Hagar-Ismael ke Bersyeba :


Maka, jarak antara Gerar dan Besyeba, 25 mil atau sekitar 40 km.

Apakah Bersyeba termasuk daerah Mekah?
Seberapa jauhkah Bersyeba dari Mekah?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita lihat peta berikut :


Jarak antara Bersyeba ke Yerusalem adalah 77 km, terletak di sebelah barat-daya Yerusalem dan hampir di tengah-tengah antara Laut Tengah dan bagian selatan Laut Mati. Maka, Bersyeba tidak mungkin termasuk daerah Mekah, karena, perhatikan peta berikut :


Jarak antara Bersyeba ke Mekah 749,9 mil atau sekitar 1200 km.
Jarak ini, jauh sekali...


Arti Nama dan Peranan Bersyeba

KEJADIAN 21 : 14
[LAI TB]
Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
[KJV]
And Abraham rose up early in the morning, and took bread, and a bottle of water, and gave it unto Hagar, putting it on her shoulder, and the child, and sent her away: and she departed, and wandered in the wilderness of Beersheba.
[Hebrew]
וַיַּשְׁכֵּם אַבְרָהָם ׀ בַּבֹּקֶר וַיִּקַּח־לֶחֶם וְחֵמַת מַיִם וַיִּתֵּן אֶל־הָגָר שָׂם עַל־שִׁכְמָהּ וְאֶת־הַיֶּלֶד וַיְשַׁלְּחֶהָ וַתֵּלֶךְ וַתֵּתַע בְּמִדְבַּר בְּאֵר שָׁבַע׃
[Translit] VAYASYKEM 'AVRAHAM BABOQER VAYIQAKH-LEKHEM VEKHEMAT MAYIM VAYITEN 'EL-HAGAR SAM 'AL-SYIKHMA VE'ET-HAYELED VAYESYALKHEHA VATELEKH VATETA BEMIDBAR BE'ER SYAVA

BERSYEBA (Ibrani: בְּאֵר שֶׁבַע - BE’ER SYAVA, “well of the sevenfold oath), adalah nama yang diberikan bagi “sebuah sumur penting,” juga bagi kota dan daerahnya, (Kejadian 21:14; Yosua 19:2).
Kota ini sekarang terletak 77 km sebelah barat-daya Yerusalem dan hampir tepat di tengah-tengah antara Laut Tengah dan bagian selatan Laut Mati.

Dari penggalian di Tel es-Seba’, 5 km sebelah barat kota modern (Bir es-Seba’), ditemukan kota benteng yang teratur yang dibangun pada zaman Kerajaan Yehuda.
Terdapat sebuah sumur di luar pintu gerbangnya, oleh para penggalinya dianggap berasal dari abad 12sM.
Penggali menghubungkannya dengan Abraham dan cerita-cerita lain tentang bapak-bapak leluhur bangsa Israel, tanpa memberi bukti apapun untuk mendukung spekulasinya ini.
Di situ tidak ditemukan periuk dari Zaman Perunggu atau barang-barang lain yang dapat membuktikan bahwa kuno.

Periuk dari Zaman Besi telah ditemukan di Bir es-Seba’ yakni kota modern itu, yang pada zaman Romawi disebut Berosaba; adalah mungkin bahwa kota yang sekarang berdiri adalah pada lahan yang sama dengan lahan kota kuno.
Dekat dengan kota itu ada beberapa sumur, yang paling besar bergaris tengah 3.75 meter. Sumur ini memerlukan penggalian batu karang yang keras sedalam 5 meter. Pada salah satu dari dinding batu lubang sumur, Conder mendapati tulisan yang menunjukkan tanggal perbaikan yang dilakukan pada abad 12sM.
Pada waktu Conder mengunjunginya pada tahun 1874, kedalaman permukaan airnya adalah 11 m.

Arti nama sumur tersebut dijelaskan dalam Kejadian 21:31, “well of the sevenfold oath,” yaitu tentang tujuh anak domba betina.
Kata “bersumpah” (oath) adalah berdasarkan gagasan karena kedua orang (Abraham dan Abimelekh) telah bersumpah (berjanji) di sana. Ini bukanlah nama sebenarnya tempat itu, melainkan menerangkan bahwa pada waktu itulah nama ini pertama kali dipakai.

KEJADIAN 21 : 31
[LAI TB]
Sebab itu orang menyebutkan tempat itu Bersyeba, karena kedua orang itu telah bersumpah disana.
[KJV]
Wherefore he called that place Beersheba; because there they sware both of them.
[Hebrew]
עַל־כֵּן קָרָא לַמָּקֹום הַהוּא בְּאֵר שָׁבַע כִּי שָׁם נִשְׁבְּעוּ שְׁנֵיהֶם׃
[Translit]
‘AL-KEN QARA LAMAQOM HAHU BE'ER SYAVA KI SYAM NISYBE’U SYENEIHEM

Cerita yang kedua tentang pemberian nama kepada sumur itu, yakni oleh Ishak, (Kejadian 26:33), dan tertulis di dalam ayat 18, ”Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali pada zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati, disebutkannya nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.”
Karena menggali sumur merupakan jasa besar (suatu hasil karya), maka menggali kembali sumur itu, seperti yang telah dikisahkan, adalah untuk memperingati karya besar itu sekaligus menghormati sang ayah. Ayat 33, kalimatnya: “dan ia menamakannya Syeba.”

Bersyeba sering kali dikunjungi oleh para Bapak leluhur; Abraham tinggal di sini lama sekali, (Kejadian 22:19).
Mungkin daerah ini adalah bagian dari Palestina.
Tidak ada penduduk, karena saat pergantian musim, iklim daerah berumput ini menjadi tidak cocok untuk ditinggali.

Dari tempat inilah Abraham berangkat untuk mengorbankan Ishak.
Ishak sempat tinggal di tempat ini pada waktu Yakub pergi ke Haran, (Kejadian 28:10).
Dalam perjalanannya ke Mesir, Yakubpun berhenti di tempat ini untuk mempersembahkan korban-korban, (Kejadian 46:11).
Pada waktu pembagian tanah, lahan kota ini jatuh ke tangan suku Simeon, (Yosua 19:2).

Ungkapan “dari Dan sampai Bersyeba,” (lihat Hakim-Hakim 20:1) memberi arti bahwa Bersyeba adalah kota paling selatan dari negeri.
Kota ini penting karena letaknya berada pada jalur lintas perdagangan ke Mesir.

Amos 5:5, 8:14 menyebutkan dan menunjukkan bahwa Bersyeba telah menjadi pusat dari kegiatan-kegiatan agama yang tidak baik.
Bersyeba beserta desa-desanya diduduki kembali sesudah masa pembuangan, (Nehemia 11:27).
Kota ini disebutkan juga oleh Yosefus (BJ 2.573 dan 3.39) yang menurut Winckler adalah Bersyeba dari PL, adalah suatu desa di Galilea bagian bawah (Jos., Life 5.188).
Tentang penggalian di sekitar Bersyeba, lihat Jean Perrot,. Les Fouilles d'Abou Matar pres de Beersheba, Syria, 34, 1957.

Kepustakaan :
Zimmerli, Geschichte u, Tradition von Beersheba im AT, 1932;
Y Aharoni, Beer-Sheba I, 1973; Tel-Aviv 1, 1974, halaman 34-42; 2,1975, halaman 146-168.
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Vol 1, halaman 184-185, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1994.

Tidak ada komentar: