MUHAMMAD
di dalam
Perjanjian Lama                Benarkah?

Page 06


APAKAH PARAN DI JAZIRAH SINAI?

Teman-teman Muslim senantiasa menyatakan, bahwa Paran dan Baka adalah Mekah. Juga, mereka mengasumsikan ada nubuat” tentang seorang nabi dari keturunan Kedar – Ismail, yang berarti, ini merujuk kepada nabi Muhammad SAW.

Apakah klaim itu benar?
Kita lihat satu per satu.

MENURUT MUSLIM :

ULANGAN 33 : 2
Maka katanya: “Tuhan telah datang dari Thursina, dan telah terbit bagi mereka itu dari Seir. Kelihatanlah ia gemerlapan cahayanya dari gunung Paran, lalu datang hampir dengan Bukit Kades. Maka pada kanannya adalah tiang api bagi mereka itu.”

Ayat di atas membicarakan tiga tempat: Thursina, Seir dan Paran.

  • Thursina, adalah bukit di mana Nabi Musa a.s. mendapatkan dua log batu dan Tauratnya dari Allah.
  • Seir, menyebutkan suatu bukit ditanah Kanaan yang dalam hal ini menunjuk di mana gerangan Nabi Isa a.s. akan lahir, yakni di Baitlahim.
  • Paran, namanya adalah menunjukkan tempat di mana Nabi Muhammad akan lahir, sebab Paran itulah nama Mekkah yang aslinya tempat di mana nabi Ismail tinggal sesuai dengan Kejadian 21:21. (Maka tinggallah ia di padang gurun Paran dan ibunya mengambil seorang istri baginya dari tanah Mesir.)

Kita perhatikan dulu peta di bawah ini yang mengindikasikan letak Paran, tempat Ismail tinggal di ujung timur jazirah Sinai.
Dengan hipotesa bahwa Paran ada di sisi timur jazirah Sinai, kita akan melihat apakah hipotesa ini benar.

Peta no. 1
Sumber : http://www.keyway.ca/gif/wildjour.gif

Mari lihat pembahasan berikut ini :

PERTAMA.

Hagar adalah seorang Mesir.
KEJADIAN 16 : 1
….Ia mempunyai hamba seorang perempuan, Hagar namanya.

Sejarah Hidup Muhammad Sirah Nabawiyah
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury

Robbani Press, Mei 2002, halaman 5.
….Hajar adalah seorang yang merdeka, dan dia adalah PUTRI FIR’AUN.

Hagar, seorang Mesir, wanita muda. Ia memiliki anak yang masih kecil (Ismail). KEMANAKAH HAGAR AKAN PERGI JIKA DIUSIR oleh Ibrahim…??
Secara naluriah, Hagar pastilah akan mengambil rute PULANG ke MESIR, ketempat di mana DIA BERASAL.

Jadi, sangat masuk akal jika Paran ini adalah rute pulang dari Israel menuju ke Mesir. Sangat tidak masuk akal jika Hagar justru mengambil rute Israel menuju ke YAMAN yang melalui Mekah.

KEDUA.

Ismail dan Hagar setelah diusir Abraham, mereka mengembara di Bersheba dan menetap di Paran.

KEJADIAN 21 : 14, 21
….pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersheba ……. Maka tinggallah ia di padang gurun Paran ……

Letak Bersheba dapat dilihat pada peta di bawah ini :

Peta no. 2
Sumber : http://www.travel.stv77.com/mitzpeh.htm

Kemudian, bandingkan dengan peta di bawah ini :

Peta no. 3

Map of the route of the Exodus according to Har-El (adapted from Har-El 1983: 357)
Sumber: http;//www.ldolphin.org/franz1.jpg

Terlihat dari Bersheba ke Paran yang di perbatasan jazirah Sinai tidaklah jauh, hanya sekitar 150 km.
Dan, Bersheba – Paran adalah jelas RUTE MENUJU KE MESIR.
HAGAR BERENCANA HENDAK PULANG KE MESIR, hal ini sangat naluriah dan masuk akal. Bukannya menuju negeri antah-berantah yang belum didiami seorangpun.

KETIGA.

Kutipan hadits, kisah Ibrahim meninggalkan Hagar dan Ismail.

Sahih Bukhari, Volume 4, buku 55, nomer 583.
Dikisahkan oleh Ibn Abbas:
…Abraham membawa Hagar dan anaknya Ismael yang masih menyusu ke tempat dekat Kabah di bawah pohon di lokasi Zam-Zam, …Pada saat itu TIDAK ADA ORANG DI MEKAH, BEGITU PULA TIDAK ADA AIR. Jadi Abraham menyuruh mereka duduk di tempat itu dan meletakkan sebuah tas kulit berisi kurma dan AIR DALAM TAS KULIT dan kemudian pulang…… Malaikat berkata bepada Hagar, “Jangan takut, karena di sinilah rumah Allah akan dibangun oleh anak ini dan ayahnya, dan Allah tidak pernah mencampakkan umatNya……” Hagar HIDUP DI SANA HINGGA BEBERAPA ORANG DARI SUKU JURHUM mendapatinya dan Ismail di sana…… Ismail tumbuh besar dan belajar bahasa Arab dari mereka (suku Jurhum)……

Hadits di atas menimbulkan beberapa persoalan :
  • Apa perlunya Ibrahim harus mengantar Hagar dan Ismail yang masih menyusui dari Israel ke Mekah, yang jaraknya sekitar 1400 km? Perjalanan ini memakan waktu 2 ÷ 3 bulan.
  • Mengapa pula Ibrahim meninggalkan Hagar dan Ismail di Mekah yang tempat ini pada saat itu BELUM ADA PENDUDUKNYA? Meninggalkan seorang ibu muda dengan bayinya yang masih menyusui di tempat yang kosong melompong, tidak ada siapapun. Apakah ini bukannya pembunuhan secara perlahan.
  • Mengapa pula Ibrahim memilih meninggalkan Hagar dan Ismail di tempat yang TIDAK ADA AIRNYA, hanya dengan berbekal air sebanyak 1 tas kulit saja? Apakah ini bukannya pembunuhan secara perlahan.

KEEMPAT.

Keturunan Ismail tinggal di TIMUR MESIR ke arah ASYUR.

KEJADIAN 25 : 18
Mereka mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir ke arah Asyur.

Lokasi Hawila tidak dapat ditentukan secara tepat oleh Arkeolog.

Lokasi Syur :
KELUARAN 15 : 22

Musa menyuruh orang Israel berangkat dari laut Teberau lalu mereka pergi ke padang gurun Syur.

Setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel yang dikejar oleh penguasa Mesir menyeberangi laut Teberau untuk mencapai jazirah Sinai.
Jadi, Syur berada di jasirah Sinai.

Lokasi Asyur :
KEJADIAN 2 : 14

Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur …..

Jadi Asyur terletak di sebelah barat sungai Tigris, ini wilayah Irak yang sekarang. Lokasi sungai Tigris dapat dilihat pada peta berikut :

Peta no. 4
Sumber: http://www.keyway.ca/gif/babylon.gif

Dan arah Mesir ke Irak ini adalah MELALUI JAZIRAH SINAI.
Dari uraian di atas jelas keturunan ISMAIL TINGGAL DI UJUNG TIMUR JAZIRAH SINAI dan tidak mungkin di sekitar Mekah, karena :
  • Mekah tidak terletak di timur Mesir melainkan di selatan Mesir
  • Mekah tidak terletak di jalur antara Mesir dan Irak, melainkan jalur Mesir dan Yaman.

KELIMA.

KEJADIAN 37 : 25
“Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.”

Di mana Gilead?

2 RAJA-RAJA 10 : 33
…di sebelah timur sungai Yordan dengan merebut seluruh tanah Gilead …..

Jadi Gilead adalah tanah di sebelah timur sungai Yordan (yakni daerah Yordania yang sekarang). Lihat peta di bawah ini.

Peta No. 5
Sumber : http://www.keyway.ca/gif/gilead.gif

Pada ayat di atas jelaslah kafilah Ismail mondar-mandir membawa barang dagangan dari timur sungai Yordan menuju Mesir.

Jika kita melihat peta no. 5 di atas, jelas pada jalur ini akan melalui jazirah Sinai. Hal ini mengindikasikan bahwa orang Ismail tinggal di sekitar Sinai yang adalah tengah-tengah rute perjalanan dari Gilead dan Mesir.
Akan aneh jika suku Ismail yang tinggal di Mekah harus berjalan dulu ke arah utara sekitar 1200 km ke Gilead (sebelah timur sungai Yordan) kemudian berbalik ke barat menuju Mesir karena itu bukan rute yang melalui tempat tinggal mereka.

KEENAM.

Kutipan dari sumber sekuler :

The Encyclopedia of World History. 2001.
dapat diakses di : http://www.bartleby.com/67/127.html
THE KINGDOM OF QEDAR.

The Qedarites were the most organized of the Northern Arabian tribes, and at its height in the 6th century, the organization controlled a large region from the Persian Gulf to the Sinai. Ashurbanipal allied himself with the King Yauta’ (676–652), though he later helped depose him in favor of Abiyate (652–644). After this, nothing is known of Qedar until the 5th century, when an Aramaic inscription names Geshem and Qainu as kings. The “Geshem the Arab” mentioned in the Book of Nehemiah is possibly this person (Neh. 2:19, 6:1).

KERAJAAN KEDAR.
Kaum Kedar adalah yang paling terorganisir di antara suku-suku ARAB DI UTARA, mencapai kejayaannya di abad 6 SM dengan mengontrol wilayah dari TELUK PERSIA HINGGA SINAI. Ashurbanipal mengadakan aliansi dengan raja Yauta (676 SM – 652 SM) sekalipun kemudian Ashurbanipal memecat Yauta dan menggantikan dengan Abiyate (652 SM – 644 SM). Setelah ini, tidak ada yang diketahui lagi tentang Kedar hingga abad ke 5 SM, ketika sebuah inskripsi Aramaic menyebutkan Geshem dan Qainu sebagai raja. “Geshem Orang Arab” dalam kitab Nehemia 2:19, 6:1 kemungkinan adalah Geshem dalam inskripsi tersebut.

Jadi jelas bahwa Kedar adalah suku yang tinggal di ARAB BAGIAN UTARA, BUKANNYA DI MEKAH.
Jadi Kedar adalah suku yang mengontrol wilayah dari TELUK PERSIA HINGGA SINAI, jelas BUKAN BERKUASA DI MEKAH.

KETUJUH.

Kutipan dari sumber sekuler :

Encyclopedia Britannica edisi 2003,
topic Sinai Peninsula

Terjemahan bebas:
Setelah melemahnya kerajaan Mesir, kaum Nabayot (Nabit) dari Petra mengontrol rute perjalanan di Sinai selama 2 abad hingga saat mereka dikalahkan oleh kekaisaran Romawi di tahun 106M. Daerah ini kemudian menjadi bagian dari propinsi Arab dari kekaisaran Romawi.

Nabit adalah anak sulung Ismail.

KEJADIAN 25 : 13
….Nebayot anak sulung Ismail, selanjutnya Kedar….

Petra adalah daerah di sekitar perbatasan jazirah Sinai dengan wilayah Israel yang sekarang. Lihat peta di bawah ini.

Peta No. 6
Sumber : http://oi.uchicago.edu/OI/INFO/MAP/SITE/Le...Site_150dpi.gif


KESIMPULAN.

Keberadaan keturunan Ismail di wilayah Semenanjung Sinai membuktikan bahwa Paran berada di Sinai seperti penuturan Alkitab.

Dari ketujuh poin tersebut di atas dengan memperhatikan point 5 (Kejadian 37:25) yang menyatakan bahwa suku Ismail melakukan perdagangan dari Gilead ke Mesir yang melalui Sinai. Peristiwa ini sejaman dengan Yakub yang berarti sekitar tahun 1900SM.

Sementara abad ke 5SM suku Kedar menguasai wilayah sekitar Sinai (poin 6) dan pada tahun 106M suku Ismail dari Nabit masih mendiami wilayah Sinai (poin 7). Berarti dari masa sekitar 1900SM hingga tahun 107M, wilayah Sinai didiami oleh keturunan Ismail.

Kesimpulannya.
PARAN ADA DI SISI TIMUR JAZIRAH SINAI, BUKAN MEKAH, sesuai dengan peta no. 1.

Tidak ada komentar: